Azis mengawali karier melawak melalui panggung lenong dari satu kelurahan ke kelurahan lain. Selanjutnya, pada tahun 1999 ia mulai bekerja dengan Bagito dalam acara "Paviliun" di TVRI. Azis dengan melawak bersama Bagito berkenalan dengan Patrio. Dan Azis mengaku banyak belajar ngelawak dari teman-temannya, walaupun mendapatkan bayaran sebesar Rp. 25 ribu saja, Azis tetap mensyukurinya untuk mencukupi istri dan ketiga anaknya.
Azis juga mencoba jalan lain untuk mendapatkan rejeki lebih untuk menghidupi keluarganya dengan bekerja di sebuah kontraktor bangunan. Namun karena merasa memiliki jiwanya berada di komedian akhirnya Azis meninggalkan perusahaan kontraktor bangunan itu dan kembali menjadi komedian. Dan ternyata jalan menuju rejeki yang lebih besar itu tidak selamanya tertutup bagi Azis dan keluarganya ini. Azis mendapatkan masukan dari seorang penulis untuk memerankan seorang komedian yang gagap.